Rabu, 12 Juli 2017
5 Fakta dan Mitos Air Es Dingin Yang Ada di Indonesia
Gaya Hidup - Pada pengetahuan kesehatan Timur, telah diterima secara biasa bahwa minum air dingin atau es bisa memperlambat pencernaan, yang mungkin membahayakan bagi kesehatan. Lazimnya, pandangan ini mengamati pencernaan sebagai cara kerja ‘panas’ dan menyokong konsumsi makanan hangat dan dimasak kemudian minuman hangat atau panas untuk memperkuat cara kerja pencernaan. Tapi ini dianggap betul-betul menolong bagi orang yang mempunyai pencernaan yang lemah. Berdasarkan aliran pemikiran ini, minum air es, atau malahan, makan atau minum apa bahkan yang lebih rendah dari pada temperatur kamar, akan mengakibatkan gangguan serta ketidak-nyamanan pada orang yang meminumnya. Tapi benarkah itu semua?. Berikut merupakan fakta dan mitos seputar pengaruh buruk atau efek negatif meminum air dingin atau es dan keterangannya.
FAKTA
1. Minum Air Es Mengakibatkan Perut Besar
Air dingin atau es yang anda minum tak serta merta semacam itu saja ditampung lalu diresapi oleh tubuh kita. Sebab makanan, dia akan mengalami cara kerja penghangatan oleh tubuh. Pelaksanaan air minum tak seperti makanan yang mewajibkan kita mengunyahnya. Dimana rongga mulut akan menolong cara kerja penghangatan makanan pada ketika kita mengunyah.
Selain penghangatan air minum ini sepenuhnya dikerjakan oleh saluran pencernaan yang lain lebih-lebih lambung yang terdapat pada rongga perut. Kembung itu, bantalan lemak dalam perut kita bahkan berperan besar kepada cara kerja penghangatan ini. Sehingga jikalau anda sering kali meminum air dingin atau es, karenanya tubuh kita bahkan akan mengimbanginya dengan mempertebal bantalan kalori jahat pada perut kita ini supaya cara kerja penghangatan berjalan optimal.
1. Minum Air Es Menyebabkan Perut Selain
Pada hakikatnya, orang akan lebih bugar jika semua sesuatu yang dimakan atau diminum mendekati temperatur tubuh. Dengan demikian, segala cara pencernaan anda tak terlalu ribet untuk menyesuaikan dengan temperatur makanan yang masuk. Kembung itu, pada temperatur dingin, syaraf-syaraf di sekitar mulut, tenggorokan, hingga perut komponen atas akan terstimulasi secara cepat. Selaput lendir di sekitarnya ikut serta pula terstimulasi (mengerut) walau betul-betul sedikit. Enzim dan cairan perut akan bereaksi dengan kencang kepada temperatur dingin hal yang demikian.
Anda bisa menikmati jika hawa sedang betul-betul panas, badan kita bahkan akan terasa hangat dan berkeringat. Dampak minum air dengan es batu, perut akan terasa sakit atau kejang. Meminum es akan merubah melodi atau tata sistem kerja alat di dalam tubuh, lebih-lebih perut. Susah tak lantas respons hal yang demikian merupakan timbulnya sedikit gas dalam perut yang dapat membikin perut kekenyangan.
MITOS
1. Minum Air ES Mengakibatkan Lemak Merasakan Dicerna
Tapi segelas air dingin sesudah makan betul-betul biasa dalam banyak masyarakat. Tetapi baru-baru ini, banyak kabar yang menyebut, tak baik meminum minuman yang dingin sembari makan. Mengeraskan lemak, semacam itu katanya. Rumor ini sudah beredar di masyarakat semenjak lama. Di dalamnya disuarakan hasil penelitian yang menyebut bahwa minum air es sesudah makan akan mengeraskan kalori dari makanan sehingga lemak cuma bisa dicerna beberapa, dan mengakibatkan mereka bereaksi dengan asam lambung, sehingga berefek buruk bagi saluran pembuangan. Selain juga, bahwa lapisan lemak hal yang demikian akibatnya akan mengakibatkan kanker, atau mungkin memberikan efek untuk terkena serangan jantung.
Tapi ini, terbukti, hanyalah sebuah mitos saja. Pada ketika makanan dan minuman menjelang saluran pencernaan, mereka sudah dihangatkan oleh tubuh. Jadi tak situasi sulit anda meminum air es atau hangat. Pada ketika menjelang tubuh anda segala makanan dan minuman sudah mengalami cara kerja penghangatan oleh tubuh sehingga suhunya cocok dengan tubuh kita. Kembung itu, tak ada penelitian yang menceritakan relasi lemak dengan kanker dengan sistem ini, sedangkan mengonsumsi terlalu banyak lemak selama jangka waktu waktu yang lama bisa meningkatkan peluang serangan jantung dengan menaikkan kadar kolesterol.
2. Minum Air Es Mengakibatkan Pengenceran Asam Lambung
Mitos lain sekitarnya air minum sesudah makan menceritakan bahwa air bisa mengencerkan asam lambung, mengakibatkan pencernaan menurun. Tetapi, seperti hal di atas sebelumnya. Tapi ini juga terbukti hanyalah rumor saja.
Studi seputar penderita diabetes sudah menonjolkan bahwa air yang dikonsumsi dengan makanan tak membikin perbedaan dalam tingkat respons glisemik dan insulin, dan respon ini dibatasi oleh laju pencernaan. Jadi, seberapapun banyak air yang diminum ketika atau sesudah makan tak akan merubah sistem makanan dicerna. Tetapi, dalam sebagian kasus, umpamanya saat seseorang penyandang refluks asam, minum terlalu banyak air sekalian bisa memperburuk keadaan refluks.
3. Minum Air ES Dampak Tidak Kalau Menstruasi
Banyak berita perihal haid yang diandalkan masyarakat seperti tak boleh minum air dingin atau es ketika haid sebab dapat mengakibatkan darah haid mampat (keluar tak lancar) dan meninggalkan sisa di dinding rahim. Susah pendapat itu, banyak perempuan yang takut minum air dingin dan es ketika sedang datang bulan, sebab berpendapat air es bisa membikin darah haid tak bisa keluar. Ketakutan ini kian menjadi-jadi sebab banyak yang berpendapat bahwa darah haid yang bersisa di rahim hal yang demikian dalam waktu 5 tahun atau lebih bisa menyebabkan kista, malahan tumor dan kanker rahim.
Dampak ada relasi antara cara kerja menstruasi dan air dingin atau es, sebab menstruasi berkaitan dengan hormon tubuh adalah estrogen. Menstruasi merupakan cara kerja luruhnya dinding rahim sebab tak adanya pembuahan. Sakit dan tidaknya atau banyak dan sedikitnya darah yang keluar pada cara kerja ini diberi pengaruh oleh hormon dan unsur psikis. Keluhan haid juga disebabkan oleh unsur letak rahim.
Tapi letak rahim mengakibatkan leher rahim (saluran keluarnya darah haid) terjepit, karenanya akan memunculkan keluhan nyeri. Obat-obatan tertentu dapat memperpanjang atau memperpendek waktunya hari menstruasi, namun tak ada hubungannya antara haid dan air dingin. Air dingin tak mempunyai efek apa saja ketika menstruasi.
4. Minum Air ES Mengakibatkan Tubuh Gampang Terkena Penyakit
Rumor ini didasari pada pernyataan bahwa ada bakteri yang bisa hidup pada temperatur rendah (pada temperatur tinggi bakteri itu telah dinonaktifkan). Tetapi terbukti dan lagi-lagi, hal ini tak sepenuhnya ideal.
Kalau ragam bakteri akan mati saat air mengalami cara kerja pemasakan hingga air mendidih atau cara kerja sterilisasi mikroba. Tetapi saat anda minum air, anda konsisten tak bisa menjamin air yang anda minum hal yang demikian konsisten steril dari bakteri penyebab penyakit. Tapi ini sebab tak mungkin anda meminum air mendidih hal yang demikian. Kembung itu, sebagian ragam bakteri pun akan tumbuh lebih bagus pada temperatur tubuh kita. Dampak anda ingat mengapa alasan minuman probiotik seumpama Yakult dan lainnya disimpan pada temperatur yang dingin, merupakan supaya mikroba probiotik hal yang demikian tak tumbuh di luar batas toleransi.
Sehingga air minum anda yang lantas anda minum atau sudah mengalami cara kerja pendinginan lebih-lebih dulu sebelum diminum, sesungguhnya sama saja. membedakan merupakan apakah air minum hal yang demikian sudah mengalami pembersihan sebelumnya dan bagaimana anda melindungi air hal yang demikian konsisten steril.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar